Genre Funkot (Funky Kota) Part 2

Genre Funkot (Funky Kota) Part 2 

Artikel ini dibuat jadi dua bagian, sebelum lompat ke pembahasan disini baca dulu part 1 nya. Pada bagian kedua ini gw bakal ngejabarin sedikit tentang evolusi dari genre funkot itu sendiri. Coba liat artikel tentang funkot (funky kota) bagian 1 untuk pengantar sederhana soal lagu funkot. Pada awalnya lagu bergenre funkot ngga secepat sekarang dalam hal tempo. Gw pernah denger album kompilasi keluaran tahun 90an lupa judul albumnya apa, isinya beberapa lagu koesploes yang diremix. Waktu gw cek di komputer, ternyata bpm lagu yang terdeteksi sebesar 160 bpm.

Jaman itu lagu funkot ga seribet sekarang, mungkin karena keterbatasan software buat ngolah audio dan mungkin juga karena scene EDM (electronic dance music) ga sepesat sekarang perkembangannya. Tapi tetap lagu funkot lawas jadi penegak lagu-lagu funkot jaman sekarang. Funkot selalu fleksibel menerima perubahan ga kebatas untuk melebur dengan genre lagu lain baik lokal maupun internasional.
Mau dicampur lagu rock bisa, trance bisa, house, sampai dangdut pun ga jadi masalah. Bahkan lagu dangdut era 2000an mulai didominasi oleh ketukan-ketukan funkot. Disini genre funkot mulai mengalami kerancuan, karena saking banyaknya lagu dangdut yang diaransemen ala funkot, bikin orang awam beranggapan funkot adalah lagu dangdut, koplo atau tungtung. Padahal kalau kita lihat dari sisi bpm, ketiga genre yang diasosiasikan dengan funkot tadi kebanyakan memiliki genre yang berbeda-beda, sedangkan funkot, khususnya saat ini (medio 2008 sampai sekarang) memiliki pakem yang jelas pada bpm nya yaitu 180 bpm.

Selain itu yang semakin bikin funkot terdistorsi, karena funkot lebih indonesian friendly alias ramah di kuping kebanyakan orang indonesia, dihajar sama dangdut aroma funkot makin jadilah funkot disebut lagu dangdut. Makin tambah runcing ketika beberapa praktisi dunia perdugeman metropolitan yang biasa ngederin lagu luar, internasional (biasanya yang kalo lagu ada vokalnya pake bahasa inggris gw jamin ga semua ngerti pada angguk-angguk dan berasa menikmati banget lagu itu mungkin biar dianggap update atau keren) bahkan sampai ada yang antipati (baca: najis) banget sama lagu funkot, lagu pinggiran, lagu orang kampung dan caci maki macem-macem kaya gado-gado. Kalau ga percaya coba cek di ravelex dot net, disitu pernah ada debat kusir soal funkot.

FYI (baca: asal lo pada tau ye) The one and only original genre of Electronic Dance Music from Indonesia is only funkot. Bukan tech house, trance, apalagi dubstep. Ini funkot mas, om, tante, sodara-sodara, mau suka atau ngga ya cuma ini adanya. Jadi ketimbang caci maki mending lo bangga malah kalau bisa tularin genre ini biar mewabah keseluruh dunia.
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html